Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Urutan Marga Batak Tertinggi sampai Terendah

 

Urutan Marga Batak Tertinggi sampai Terendah

Jika Anda berasal dari Sumatera Utara atau pernah tinggal di sana, pasti sudah tidak asing dengan istilah "marga". Marga merujuk pada nama keluarga atau garis keturunan yang digunakan oleh masyarakat Batak. Selain sebagai tanda identitas keluarga, marga juga merupakan unsur penting dalam struktur sosial masyarakat Batak.

Dalam artikel ini, kita akan membahas mengenai urutan marga Batak dari yang tertinggi hingga terendah. Mari kita simak bersama.

Daftar Urutan Marga Batak Tertinggi sampai Terendah

Berikut adalah urutan marga Batak dari yang tertinggi hingga terendah:

  1. Marga Boru Panggabean
  2. Marga Boru Sihombing
  3. Marga Boru Purba
  4. Marga Boru Manurung
  5. Marga Boru Sinaga
  6. Marga Boru Pohan
  7. Marga Lumbantoruan
  8. Marga Simanjuntak
  9. Marga Lubis
  10. Marga Sitorus
  11. Marga Rambe
  12. Marga Nasution
  13. Marga Harahap
  14. Marga Ginting
  15. Marga Br. Ginting
  16. Marga Br. Sitepu
  17. Marga Br. Hutabarat
  18. Marga Br. Siregar
  19. Marga Pasaribu
  20. Marga Sembiring
  21. Marga Sitepu
  22. Marga Hutabalian
  23. Marga Rangkuti
  24. Marga Silaban
  25. Marga Pangaribuan
  26. Marga Panjaitan
  27. Marga Damanik
  28. Marga Batubara
  29. Marga Rajagukguk
  30. Marga Pardede
  31. Marga Girsang
  32. Marga Tambunan
  33. Marga Simbolon
  34. Marga Sinurat
  35. Marga Hasibuan
  36. Marga Situmorang
  37. Marga Silalahi
  38. Marga Barus
  39. Marga Siahaan
  40. Marga Marpaung
  41. Marga Gurning
  42. Marga Jati
  43. Marga Sihite
  44. Marga Raja
  45. Marga Sagala
  46. Marga Lase
  47. Marga Pasaribu Batubara
  48. Marga Ramadhan
  49. Marga Butar-butar
  50. Marga Banurea

Penjelasan Urutan Marga Batak Tertinggi sampai Terendah

Urutan marga Batak dari yang tertinggi hingga terendah tidaklah bersifat mutlak dan dapat berbeda-beda di tiap daerah atau kelompok masyarakat Batak. Namun, secara umum, marga-marga yang tergolong dalam urutan tertinggi dianggap sebagai marga yang lebih tua atau memiliki posisi yang lebih penting dalam struktur sosial masyarakat Batak.

1.Marga Boru Panggabean

Marga Boru Panggabean dianggap sebagai marga tertinggi di kalangan masyarakat Batak. 

2.Marga Boru Sihombing

Setelah Marga Boru Panggabean, Marga Boru Sihombing merupakan marga tertinggi kedua dalam masyarakat Batak. Marga ini dikenal sebagai marga pemimpin atau raja di beberapa wilayah Batak.

3.Marga Boru Purba

Marga Boru Purba juga dikenal sebagai marga tua dalam masyarakat Batak. Marga ini memiliki banyak anggota dan tersebar di berbagai daerah di Sumatera Utara.

4.Marga Boru Manurung

Marga Boru Manurung juga dianggap sebagai marga tua di masyarakat Batak. Marga ini dikenal memiliki banyak cabang dan turunan di berbagai wilayah di Sumatera Utara.

5.Marga Boru Sinaga

Marga Boru Sinaga dikenal sebagai marga tua dan memiliki banyak anggota di berbagai wilayah Batak. Nama "Sinaga" berasal dari kata "sinungkulan" yang artinya "kebesaran".

6.Marga Boru Pohan

Marga Boru Pohan dianggap sebagai marga tua dalam masyarakat Batak. Marga ini memiliki banyak anggota di berbagai daerah di Sumatera Utara dan di luar provinsi tersebut.

7.Marga Lumbantoruan

Marga Lumbantoruan dikenal sebagai marga yang memiliki banyak keturunan dan tersebar di berbagai daerah di Sumatera Utara.

8.Marga Simanjuntak

Marga Simanjuntak dikenal sebagai marga yang memiliki banyak keturunan dan tersebar di berbagai daerah di Sumatera Utara.

9.Marga Lubis

Marga Lubis merupakan salah satu marga terbesar di masyarakat Batak. Marga ini memiliki banyak anggota di berbagai daerah di Sumatera Utara dan di luar provinsi tersebut.

10.Marga Sitorus

Marga Sitorus dikenal sebagai marga yang memiliki banyak anggota dan tersebar di berbagai daerah di Sumatera Utara.

11.Marga Rambe

Marga Rambe juga dikenal sebagai marga yang memiliki banyak anggota dan tersebar di berbagai wilayah Batak.

12.Marga Nasution

Marga Nasution dikenal sebagai marga yang memiliki banyak anggota dan tersebar di berbagai daerah di Sumatera Utara dan di luar provinsi tersebut.

13.Marga Harahap

Marga Harahap dikenal sebagai marga yang memiliki banyak anggota dan tersebar di berbagai wilayah Batak.

14.Marga Ginting

Marga Ginting dikenal sebagai marga yang memiliki banyak anggota dan tersebar di berbagai daerah di Sumatera Utara dan di luar provinsi tersebut.

15.Marga Br. Ginting

Marga Br. Ginting juga dikenal sebagai marga yang memiliki banyak anggota dan tersebar di berbagai wilayah Batak.

Itulah beberapa marga Batak dari yang tertinggi hingga terendah. Perlu diingat kembali bahwa urutan ini dapat berbeda-beda di tiap daerah atau kelompok masyarakat Batak.

Struktur Sosial Masyarakat Batak

Marga dalam masyarakat Batak merupakan unsur penting dalam struktur sosial. Setiap marga memiliki sistem hukum adat atau "hukum tano" yang mengatur hubungan antar anggota keluarga atau antar marga. Selain itu, marga juga memiliki tanggung jawab dalam menjaga kehormatan dan nama baik keluarga atau marga tersebut.

Dalam masyarakat Batak, ada juga adat istiadat yang harus diikuti seperti pada saat acara pernikahan, adat kelahiran, dan adat kematian. Selain itu, masyarakat Batak juga memiliki kebiasaan untuk berkumpul dalam suatu kelompok yang disebut "gotong royong" untuk membantu membangun rumah atau kegiatan lainnya yang memerlukan bantuan.

Struktur sosial masyarakat Batak juga terdiri dari beberapa lapisan yang terdiri dari "si raja", "parmalim", "guru", dan "dohot boru". "Si raja" merupakan lapisan tertinggi dalam masyarakat Batak yang biasanya berasal dari marga-marga yang dianggap sebagai marga raja seperti Marga Boru Sihombing dan Marga Boru Panggabean.

Lapisan kedua adalah "parmalim" yang terdiri dari para pendeta atau tokoh agama. Mereka bertanggung jawab dalam menjaga dan mengembangkan kepercayaan adat Batak yang disebut "Parmalim".

Lapisan ketiga adalah "guru" yang merupakan tokoh yang dihormati dalam masyarakat Batak karena memiliki keahlian dalam berbagai bidang seperti pertanian, perkebunan, atau pengobatan.

Lapisan keempat adalah "dohot boru" yang merupakan lapisan terendah dalam masyarakat Batak. Mereka biasanya adalah masyarakat umum yang bekerja sebagai petani atau pekerja serabutan.

Kesimpulan

Dari urutan marga Batak tertinggi sampai terendah di atas, kita dapat melihat bagaimana pentingnya marga dalam struktur sosial masyarakat Batak. Selain itu, masyarakat Batak juga memiliki adat istiadat dan kebiasaan yang unik dalam kehidupan sehari-harinya.

Namun, perlu diingat kembali bahwa urutan ini dapat berbeda-beda di tiap daerah atau kelompok masyarakat Batak. Setiap marga memiliki keunikan dan peran penting dalam masyarakat Batak yang harus dihargai dan dijaga.


FAQ

  • Apa itu marga Batak?
  • Marga Batak adalah kelompok atau garis keturunan yang memiliki nama yang sama dan berasal dari suatu daerah atau wilayah di Sumatera Utara.
  • Berapa banyak marga Batak?
  • Terdapat banyak marga Batak yang tersebar di berbagai daerah di Sumatera Utara dan di luar provinsi tersebut.
  • Apa peran marga dalam masyarakat Batak?
  • Marga memiliki peran penting dalam struktur sosial masyarakat Batak dan memiliki tanggung jawab dalam menjaga kehormatan dan nama baik keluarga atau marga tersebut.
  • Apa itu "hukum tano"?
  • "Hukum tano" adalah sistem hukum adat yang mengatur hubungan antar anggota keluarga atau antar marga dalam masyarakat Batak.
  • Apa yang dimaksud dengan "Parmalim"?
  • "Parmalim" adalah kepercayaan adat Batak yang dipraktikkan oleh m
  • masyarakat Batak sebagai bentuk spiritualitas mereka.
  • Apa itu gotong royong dalam masyarakat Batak?
  • Gotong royong dalam masyarakat Batak adalah kebiasaan untuk berkumpul dalam suatu kelompok dan membantu membangun rumah atau kegiatan lainnya yang memerlukan bantuan.
  • Apa yang dimaksud dengan lapisan "si raja" dalam masyarakat Batak?
  • Lapisan "si raja" merupakan lapisan tertinggi dalam masyarakat Batak yang biasanya berasal dari marga-marga yang dianggap sebagai marga raja seperti Marga Boru Sihombing dan Marga Boru Panggabean.
  • Apa perbedaan antara adat Batak Toba dan adat Batak Karo?
  • Adat Batak Toba dan adat Batak Karo memiliki perbedaan dalam sistem adat, bahasa, dan kepercayaan. Namun, keduanya memiliki kesamaan dalam penghormatan terhadap leluhur dan menjunjung tinggi kebersamaan dalam masyarakat.
  • Apa saja adat istiadat dalam masyarakat Batak?
  • Adat istiadat dalam masyarakat Batak antara lain adalah adat pernikahan, adat kelahiran, adat kematian, dan adat gotong royong.
  • Bagaimana cara menjaga kehormatan dan nama baik marga dalam masyarakat Batak?
  • Cara menjaga kehormatan dan nama baik marga dalam masyarakat Batak adalah dengan mengikuti aturan adat dan menghormati anggota keluarga atau marga lainnya. Selain itu, juga dapat dilakukan dengan menunjukkan sikap baik dan menghindari perbuatan yang dapat merugikan marga atau keluarga.

Posting Komentar untuk "Urutan Marga Batak Tertinggi sampai Terendah"